lowongan kerja sebagai Presenter berita di Q Channel


Info asli :
We are looking for smart, dynamic & presentable TV Presenters/News Analysts for a newly launching nationwide News Channel. You should have excellent public speaking/presentation skills in Bahasa Indonesia and have the confidence to be able to have a conversation with high level business and political leaders. Additional English language skills are an advantage but not a must. Previous experience in television or radio will be preferred, but if you are a new entrant with confidence in your abilities, we are looking for you.
Please contact Maria Indawati at maria@qchannel.tv,
Bcc at azis@qchannel.tv

with your detailed CV and latest photograph(s) for an opportunity to audition.

versi Indonesia :

kami mencari TV Presenter/analis berita yang cerdas, dinamis , presentatif untuk launching siaran berita dunia terbaru dari Q- Channel.

Syaratnya :
- menguasai kemampuan public speaking/ presentasi
- menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar terutama dalam berbicara pada
pengusaha/ pebisnis tingkat tinggi dan pemimpin politik
- punya rasa percaya diri yang tinggi
- bisa berbahasa inggris adalah nilai lebih namun bukan keharusan.
- mempunyai latar belakang presenter juga nilai lebih namun lebih di utamakan yang percaya diri dan cerdas

jika tertarik dan ingin mendapat kesempatan untuk audisi, silahkan kirim CV/biodata dan foto terakhir anda ke :
Ibu Maria Indawati email : maria@qchannel.tv,
Bcc ke : azis@qchannel.tv

Info ini di posting tanggal 9 Agustus 2010

RS Berikan Jamu sebagai Rujukan Obat


JAKARTA, KOMPAS - Tradisi minum jamu untuk kesehatan sudah lama dilakukan sebagian masyarakat. Kini, di setiap rumah sakit umum direkomendasikan untuk menyediakan klinik obat tradisional. Sekarang sudah ada 17 rumah sakit pendidikan yang memberikan pelayanan jamu sebagai rujukan proses pengobatan.

Untuk meningkatkan jumlah dan jenis obat tradisional yang memenuhi persyaratan efikasi dan keamanan, kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian harus diintensifkan.

Demikian terungkap dalam seminar ”Prospek Pengembangan Jamu Menuju Indonesia yang Sehat dan Mandiri: Harapan dan Tantangannya”, Sabtu (22/5) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta. Tampil sebagai pembicara Prof Dr Sumali Wiryowidagdo, Apt, dari Pusat Studi Obat Bahan Alam FMIPA UI; Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Agus Purwadianto; dan Direktur Utama sebuah perusahaan jamu ternama Indonesia Irwan Hidayat. Pembicara kunci adalah Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih.

Menkes mengatakan, ”Pasca- pencanangan kebangkitan jamu nasional dua tahun lalu, pemerintah sudah menyiapkan rambu-rambu dan juga sudah menempatkan studi mengenai jamu tradisional di universitas. Sudah ada Program Studi Herbal di Pascasarjana UI,” katanya.

Agus Purwadianto mengatakan, pihaknya akan menyiapkan semua lini agar ada landasan ilmiah bagi jamu sebagai salah satu sarana pengobatan di samping pengobatan farmasi yang sudah ada. (NAL)